Archive for 2015-06-07
PSSI dan Kerata api
PSSI DAN KERETA API
Assalamu'alaikum. Salam sukses dan sehat selalu.
Melihat kondisi sepak bola Indonesia saat ini sangat menyedihkan.
Mudah-mudahan tidak semakin memburuk. Sebenarnya kompetisi tidak
perlu dihentikan jika PSSI dan Kemenpora sama-sama mengedepankan
kepentingan Indonesia. Lag-lagi masyarakat yang menjadi korban,
terutama yang dapur ngebulnya dari sebak bola. Solusi mengatasi
persepakbolaan Indonesia bisa bercermin dari bagaimana memperbaiki
perkeraapian Indonesia.
Dulu perkeretaapian Indonesia sangat buruk. Bepergian dengan kereta
api bukanlah hal yang menyenangkan. Kereta kotor, sering terjadi
pencopetan, banyak pengamen dan pengemis, hilir mudik pedagang dan
orang bangga jika naik kereta tidak membayar. Tidak sedikit merasa
sangat bangga jika naik di atas gerbong meskipun nyawa menjadi
taruhan. Untunglah ada orang-orang yang berniat membenahi dunia
perkerataapian. Berniat baik dan komitmen. Mereka memperbaiki tanpa
harus menghentikan operasional kereta api. Mereka memperbaiki dan
terus bekerja meski harus tidur di dalam kerata api. Mereka mendengar
langsung suara masyarakat. Mereka memperbaiki satu-persatu dengan
mengedepankan skala prioritas. Mereka tidak menutup diri bekerja
dengan pihak lain. Kondektur dikawal polisi, pedagang dan pengamen
tak boleh masuk, petugas kebersihan selalu siaga dan yang tidak
mempunyai tiket tidak beleh masuk. Akhirnya kereta api menjadi salah
satu sarana transportasi yang ada di hati masyarakat.
Kompentisi sepak bola tidak perlu dihentikan. Jalan terus sambil
diperbaiki step by step. Pihak yang bertanggung jawab kerja, kerja
dan kerja. Bila perlu tidur di atas lapangan sepak bola sambil
mencari solusi mengatasi keterpurukan sepak bola. Mereka bisa menjadi
sadar. Ternyata sepak bola tidak bisa berprestasi karena lapangan
sepak bola banyak yang rusak. Lapangan sepak bola digunakan untuk
pasar malam dan latihan mengendarai mobil. Mereka harus cepat
mereview sumber keterpurukan sepak bola. Barangkali ada di sistem,
manajemen atau sumber daya manusianya. Prestasi pasti bisa diraih
jika ada pembinaan, kompentisi, perbaikan sarana dan semangat juang
yang tinggi bagi para pemain yang bertanding.
Masalah persepakbolaan tidak akan pernah selesai jika sumber
perselisihan yaitu perebutan sumber keuangan. Menguasai PSSI berarti
menguasai gunung emas. Tidak peduli prestasi yang penting pemegang
otoritas PSSI berkantong tebal. Kompentisi hanya permainan. Tidak
peduli kritik dan tidak peduli suasana di luar. Tidak peduli hari
akhir. Yang penting berkuasa dan mewariskan kekuasaan.
Masyarakat Indonesia akan menilai. Bisa jadi mereka akan mengadakan
demo paling besar, paling lama dan juga paling aman dalam sejarah.
Mereka tidak mengganggu lalu lintas di jalan dan membuat kerusakan.
Mereka hanya mengibarkan merah putih setengah tiang. Entah berapa
lama. Mereka mengenang mati surinya PSSI dan matinya niat baik
penyelenggara negara untuk memperbaiki dunia sepak bola.